10 Maret 2009

Peristiwa Perang Badar

Pertolongan Allah selalu datang dari arah yang tak terduga. Dalam sebuah haditsnya Rosulullah pernah bersabda, "Jika seorang muslim telah dalam keadaan terdesak, itu adalah sebuah tanda pertolongan Allah akan segera tiba." Dan sejarah telah memberi bukti, banyak riwayat para sahabat yang mengisahkan keajaiban-keajaiban yang diturunkan Allah kala mereka dalam kondisi yang terjepit hampir tak berdaya.

Al Baihaqi meriwayatkan sebuah hadits tentang keluh kesah pasukan kafir saat menghadapi tentara-tentara Islam. Mereka mengatakan, "Ketika kami bertempur dengan pasukan Muhammad, dan telah kami hunus pedang untuk menyerangnya, tiba-tiba muncul orang-orang berwajah tampan. Mereka kemudian berkata pada kami:


"Kalian orang-orang buruk rupa, menyingkirlah." Setelah itu kamipun mengalami kekalahan yang telak dari pasukan Muhammad."

Mungkinkah orang-orang tampan dalam riwayat Al Baihaqi itu malaikat yang turun dan diperintah Allah untuk membantu tegaknya Islam" Kenapa tidak. Tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Menepati Janji untuk menolong agama-Nya. Dan pertolongan Allah turun dengan banyak cara.

Ath Thabrani juga mengeluarkan riwayat lain tentang karomah yang dialami para sahabat. Ia mendengar Ibnu Mas"ud berkata tentang jumlah musuh yang tampak sedikit di mata pasukan Islam dalam perang Badar. Karena kurang yakin, ia kemudian bertanya pada seorang sahabat yang ada disampingnya, "Apakah engkau juga melihat, jumlah mereka yang hanya tinggal tujuh puluh orang saja"" "Jumlah mereka kira-kira sekitar seratus orang," jawab sahabat itu. Karena mereka saling berselisih tentang jumlah musuh yang dihadapinya, maka dicarilah seorang tawanan kafir dan ditanya perihal jumlah pasukan musuh yang dibawa. "Jumlah kami seribu orang," jawab tawanan itu. Subhanallah, Allah menanamkan keberanian dalam dada pasukan Islam dengan cara yang ajaib, tak terduga. Coba bayangkan, dalam pandangan pasukan Islam Allah menjadikan pasukan musuh yang jumlahnya hampir ribuan menjadi hanya tujuh puluh orang saja. Pasukan mana yang tak berkobar semangatnya jika menghadapi musuh yang jumlahnya cuma dalam hitungan puluhan. Tak cuma cara seperti itu. Riwayat berikut ini juga membuktikan bahwa Allah senantiasa bersama hamba-hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya. Ketika perang Khandaq, penduduk Madinah hampir-hampir saja gugur karena kelaparan. Pasukan kafir Quraisy yang mengepung Madinah membloklir jalur distribusi makanan untuk penduduk Madinah. Bahkan ada di antara penduduk Madinah yang telah memasak terompahnya sendiri untuk dimakan, hal yang sama juga terjadi pada pasukan muslim dan Rosulullah.

Suatu ketika salah seorang sahabat merasa iba pada keadaan Rosulullah yang kelaparan dan berinisiatif menyembelih seekor kambing muda. Dengan sembunyi-sembunyi kambing muda itu dimasaknya dan dengan sembunyi-sembunyi pula ia mengundang Rosulullah untuk menyantap gulai kambing muda itu. Tapi apa yang terjadi, Rosulullah justru memanggil seluruh pasukan muslim dan orang yang ada untuk ikut menikmati bersama-sama. Kontan saja tuan rumah diserang kekhawatiran yang luar biasa. "Mana cukup makanan ini untuk orang seluruh Madinah," demikian gelisahnya dalam hati.

Kemudian setelah semua orang berbaris dan berkumpul, Rosulullah di depan bejana masakan mengangkat tangan dan berdoa. Maka satu lagi mukjizat diperlihatkan Allah pada hamba-Nya. Makanan itu cukup untuk seluruh orang di Madinah dan masih meninggalkan sisa.

Cerita sejenis juga pernah diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bin Abdulllah ra. Kala itu orang-orang muslim mengadukan pada Rosulullah bahwa mereka dalam keadaan kekurangan dan kelaparan. Kemudian Rosulullah bersabda, "Semoga Allah menganugerahkan makanan pada kalian." Tiba-tiba setelah kami tiba di pinggir pantai air laut pasang dan ikan-ikan besar keluar seakan dilemparkan ke daratan. "Kami mengambil separuh dari badan ikan itu membakarnya sampai kami kenyang," tutur Jabir ra. Cerita yang tak kurang dahsyat juga pernah terjadi ketik Rosulullah dalam medan peperangan Hunain. Ath Thabrani meriwayatkan, Al Harits pernah berkata, "Pada waktu perang Hunain aku melihat Rosulullah ditinggalkan para sahabat kecuali al Abbas bin Abdul Muthalib dan Abu Sufyan bin Al Harits. Kemudian Rosulullah menaburkan debu ke muka orang-orang musyrik dan karena itu mereka kalah. Yang terlihat oleh orang-orang musyrik saat itu bukan segenggam tanah atau debu, melainkan batu-batu dan pepohonan yang berlari memburu." Kisah yang agak unik terjadi pada Hanzalah, salah seorang sahabat Rosulullah. Dalam perang Uhud Hanzalah berhadapan dengan Abu Sufyan, ketika Hanzalah hampir memenangkan pertempurannya dengan Abu Sufyan, tiba-tiba datang Syadda bin Al Aswad yang datang membantu Abu Sufyan. Akhirnya Hanzalah pun gugur sebagai seorang syahid.

Ketika pertempuran usai Rosulullah memeriksa barisan pasukannya. Mengecek siapa yang gugur dan siapa pula yang terluka, sampai beliau tiba pada tempat tergeletaknya jenazah Hanzalah. Ada yang aneh pada jenazah Hanzalah, sekujur tubuh jenazah itu basah kuyup seperti habis dimandikan. "Rekan kalian ini dimandikan oleh para malaikat," sabda Rosulullah ketika menemui hal itu. Kemudian Rosulullah memerintahkan salah seorang sahabatnya datang ke rumah Hanzalah untuk mencari tahu apa yang terjadi sebelum Hanzalah berangkat ke medan jihad. Ketika istri Hanzalah diberitahu perihal suami dan menanyakan apa yang sebelumnya terjadi, istri Hanzalah menjawab, "Ia langsung pergi ketika ketika mendegar seruan jihad dikumandangkan, padahal ia dalam keadaan junub." Mendengar hal itu Rosulullah pun bersabda "Karena itulah ia dimandikan oleh para malaikat."

Berbagai karomah yang terjadi pada zaman sahabat dan tabi"in juga dialami para mujahidin setelah mereka. Jihad Afghanistan mengusir beruang merah komunis Uni Soviet mencatatmbanyak peristiwa karomah yang dialami para mujahidin. Satu contoh kecil, Dr. Abdullah Azzam, alah seorang panglima mujahidin Afghan yang terkenal, menulis sebuah buku khusus berjudul "Ayatur Rahman fi Jihadil Afghan" (Tanda-tanda Kekuasaan Allah dalam Jihad Afghanistan). Ragam keajaiban banyak terjadi dan dialami mujahidin Afghan. Seorang mujahidin bernama Abdulmannan menceritakan pengalaman yang dialami salah seorang rekannya. "Dala sebuah pertempuran di batas desa, seorang mujahid bernama Amirjan dan musuh berhasil menghalau pasukan mujahid dan memasuki desa. Kemudian putra Amirjan yang masih berumu tiga tahun keluar rumahnya dengan membawa korek api lalu menghadap tank musuh yang sedang berjalan. Komandan pasukan musuh bertanya apa maksud anak kecil itu menghadap tanknya. "Si kecil ini hendak membakar tank kita dengan korek apinya," kata sang bawahan. Subhanllah, anak sekecil itu diberikan keberanian yang luar biasa menghadapi musuh.

Bentuk keberanian lain yang dikaruniakan Allah pada para mujahidin Afghan juga tercermin pada kisah di bawah ini. Ketika pasukan musuh dengan persenjataan lengkap dan tank-tanknya mengepung sebuah masjid yang dijadikan tempat berlindung para mujahidin. Kemudian datanglah seorang wanita ke depan masjid dan berdoa, "Ya Allah, apabila Engkau akan memberikan kekalahan pada para mujahidin yang ada di dalam sana. Maka
jadikanlah aku sebagai tumbal untuk menyelamatkan mereka," tutur wanita dengan berani, padahal dua hari lagi ia akan melangsungkan pernikahannya. Benar saja, wanita itu tewas diberondong peluru tentara musuh dan para mujahidin bisa menyelamatkan diri. Zamanberkembang begitu pula dengan keajaiban yang Allah turunkan. Kalau di zaman sahabat pasukan musuh bisa dikalahkan dengan lemparan tanah dan debu, bentuk keajaiban yang dialami mujahidin Afghan berbeda lagi.

Maulawi salah seorang komandan mujahidin Afghan menuturkan keajaiban yang dialaminya. Suatu ketika di daerah Syathura, mujahidin yang hanya berkekuatan 25 orang digempur oleh musuh yang berjumlah 2000 orang. Pertempuran sengit terjadi selama empat jam, dengan kemenangan di pihak mujahidin. Musuh yang tewas sebanyak 80 orang dan 26 tertawan. Pada salah seorang tawanan Maulawi bertanya, "Kenapa kalian cepat sekali menyerah"" Kemudian sang tawanan itu berkata, "Pasukan tuan dengan senapan mesin buatan Amerika menghujani kami dari empat penjuru mata angin, bagaimana kami bisa menang dalam pertempuran."

Padahal yang terjadi adalah, Maulawi dan pasukannya hanya memakai senapan sederhana, bukan meriam apalagi senapan mesin buatan Amerika. Dan ia hanyamenyerang dari satu arah, bukan empat arah. Jauh-jauh hari sebelum tragedi Afghan terjadi, Allah telah berjanji dalam Al Qur"an, bahwa malaikat akan datang membantu kaum muslimin, seperti yang telah diturunkan Allah dalam perang Badar dan diabadikan dalam Al Qur"an. "Ingatlah (Muhammad) tatkala Tuhanmu mewahyukan kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama dengan kalian, karenanya, tabahkanlah (hati/semangat) orang-orang yang beriman. Aku akan letakkan di hati orng-orang yang kafir itu rasa takut (ngeri), pancunglah leher-leher mereka dan pukul persendiannya (tangan dan kaki) mereka." (QS. Al-Anfal: 12)

Benarlah apa yang dijanjikan Allah SWT, bahwa tak ada yang bisa menundukkan hamba-Nya yang bersungguh-sungguh berjihad. "Jika kalian sabar dan taqwa, walaupun mereka (pasukan musuh) datang pada kalian secara tiba-tiba sekarang juga, Tuhan kalian akan mengirim bala bantuan kepada kalian dengan lima ribu (pasukan) malaikat penyerbu." (QS. Ali Imran: 125)

Al-Qurthubi menafsirkan Ali Imran ayat 125 tersebut, "Bahwa tiap pasukan muslimin yang sabar dan pasrah pada Allah SWT akan mendapat bantuan pasukan malaikat, yang akan berjihad bersama mereka. Karena Allah SWT telah menetapkan malaikat sebagai pasukan mujahidin sampai hari kiamat." Al-Hasan berkata, "Lima ribu pasukan malaikat itu bagian tak terpisahkan dari pasukan mujahidin sampai hari kiamat." (Al-Qurthubi, IV/194)

Berbelas abad kemudian keajaiban berulang di Maluku Utara, di Ternate tepatnya. Setelah dengan biadab pasukan merah membantai dan membumihangus kaum muslimin dan perkampungannya, banyak saksi mata bercerita tentang sebuah keajaiban. Terlihat dua orang wanita berwajah bersih berjilbab rapi memimpin sepasukan untuk balas menyerang. Mereka mengobarkan semangat kaum muslimin untuk berjuang. Alhasil, perkampungan pasukan merah dan rumah alah seorang pemimpinnya dapat direbut oleh kaum muslim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kirimkan pesan-pesan Anda baik berupa saran, kritik ataupun pertanyaan

Mengenai Saya

Foto saya
Siapakah saya ini? Apa yang telah saya lakukan? Saya telah mengumpulkan dan memanfaatkan segala sesuatu yang telah saya dengar dan saya alami.