06 Maret 2009

Mengenalkan Internet Berdasarkan Usia

Usia 2 s/d 4 tahun

Dalam usia balita, anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi
oleh orang tua atau orang dewasa. Ketika banyak aktifitas dan situs yang bersesuaian
dengan usia balita ini, melakukan surfing bersama orang tua adalah hal yang terbaik. Hal
tersebut bukan sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa
anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus
memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan orang tua.

Sejak masuk usia ketiga, beberapa anak akan mendapatkan keuntungan jika mendapatkan
lebih banyak kebebasan untuk melakukan eksplorasi, menemukan pengalaman baru dan
belajar dari kesalahan yang dibuatnya sendiri. Hal tersebut bukan berarti mereka
dibiarkan menggunakan Internet secara bebas. Yang terbaik adalah orang tua tetap
memilihkan situs yang cocok untuk mereka kunjungi dan tidak membiarkan sang anak
untuk keluar dari situs tersebut ketika masih menggunakan Internet. Kita pun tidak perlu
terus-menerus berada di samping sang anak,, selama kita yakin bahwa dia berada di
dalam sebuah situs yang aman, layak dan terpercaya.

Usia 4 s/d 7 tahun

Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang
tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam
usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs
yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya.
Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya
untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak sebagai situs
yang wajib dibuka saat pertama kali terhubung dengan Internet.
Anak akan mendapatkan pengalaman yang positif jika berhasil meningkatkan
penemuan-penemuan baru mereka di Internet. Inti permasalahan di sini bukanlah terpusat
pada bagaimana menghindari situs-situs negatif, tetapi bagaimana caranya agar anak
dapat tetap leluasa mengeksplorasi Internet dan mengunjungi sejumlah situs yang
bermanfaat tanpa timbul rasa frustrasi atau ketidak-nyamanan pada dirinya

Usia 7 s/d 10 tahun

Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga
mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. Pada usia ini pulalah anak
mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak memang harus didorong
untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tak berarti tanpa adanya partisipasi dari
orang tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi, semisal di ruangan
keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas melakukan eksplorasi di Internet,
tetapi dia tidak sendirian.

Pertimbangkan pula untuk menggunakan software filter, memasang search engine khusus
anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang
dirancang khusus bagi anak. Pada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang
dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet. Pastikan bahwa
waktu yang digunakannya untuk menggunakan komputer dan Internet tidaklah menyerap
waktu yang seharusnya digunakan untuk variasi aktifitas lainnya.

Bukanlah hal yang baik apabila anak-anak menghabiskan waktunya hanya untuk
melakukan satu kegiatan saja, bahkan untuk hanya membaca buku ataupun menggunakan
Internet sekalipun. Salah satu cara mencegah hal tersebut adalah dengan membatasi
waktu online mereka, bisa dengan cara menggunakan aturan yang disepakati bersama
atau dengan memasang software yang dapat membatasi waktu online. Penting pula
diperhatikan bahwa saat mereka online, upayakan agar mereka mengunjungi berbagai
macam situs, tidak sekedar satu-dua situs favorit mereka saja.

Usia 10 s/d 12 tahun

Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan
kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu
tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Perhatian
orang tua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet, tetapi juga pada berapa
lama mereka online. Tugas orang tua adalah membantu mengarahkan kebebasan
mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa mengggunakan Internet dan
libatkan pula mereka pada kegiatan lain semisal olahraga, musik dan membaca buku.

Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka
sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang dipengaruhi oleh nilai
dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya. Sebelumnya, norma keluargalah
yang banyak berpengaruh. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep
kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet
adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh temantemannya
memiliki nilai positif.

Usia 12 s/d 14 tahun

Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang
menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat
(chatting). Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di
rumah, yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan
pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa
sepengetahuan dan/atau seijin orang tua. Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami
bahwa faktanya seseorang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau
digambarkan.
Anak pada usia ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan
dengan seksualitas. Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan penasaran
dengan lawan jenisnya.

Mereka akan mencoba melakukan eksplorasi untuk memenuhi
rasa ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa ini, orang tua harus waspada
terhadap apa yang dilakukan anaknya.
Orang tua tidak harus berada di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak
tersebut tengah menggunakan Internet. Tetapi anak tersebut harus tahu bahwa orang tua
berhak untuk keluar-masuk ke dalam ruangan tersebut kapan saja dan menanyakan apa
yang dilakukan anak tersebut ketika sedang online.

Janganlah terkejut apabila anak-anak mulai tertarik dengan materi-materi seksual.
Bagaimana orang tua menghadapi hal tersebut, tentu saja tergantung kepada penilaian
masing-masing orang tua terhadap materi tersebut. Yang harus diperhatikan adalah
materi-materi seksual yang dapat ditemukan ditemukan di Internet adalah berbeda dan
kerap lebih berani ketimbang yang bisa didapatkan di media cetak.
Jika seorang anak melakukan eksplorasi yang mendalam di Internet, bisa saja dia
mendapatkan situs, chatroom atau mailing-list yang mengeksplorasi fantasi seksual, yang
justru dapat mengganggu ataupun menakutkan bagi orang tua maupun anak yang
bersangkutan.

Hal ini menguatkan pendapat mengenai pentingnya pemasangan software filter,
keterlibatan orang tua yang intensif, menekankan nilai dan norma keluarga serta
meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara orang tua dan anak.
Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan
berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain,
pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa
berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.

Untuk itu kejujuran kepada sang anak menjadi penting, sehingga mereka tahu apa yang
orang tua mereka lakukan dengan komputer mereka dan mengapa hal tersebut dilakukan.
Jika orang tua ingin memasang software filter, haruslah dijelaskan kepada anaknya
bahwa hal tersebut dilakukan untuk melindungi mereka dari materi-materi yang
berbahaya atau tidak layak.
Seperti keputusan untuk tidak membiarkan anaknya bepergian ke suatu tempat yang
cenderung berbahaya, orang tua memiliki hak pula untuk melindungi anaknya melakukan
surfing ke situs-situs yang negatif di Internet.

Usia 14 s/d 17 tahun

Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang
anak remaja dan orang tua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan
intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orang tua. Ikatan-ikatan
dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan
pengawasan orang tua.
Kehidupan remaja sangatlah rumit, sehingga mereka membutuhkan kebebasan sekaligus
arahan pada waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko
tinggi, baik online maupun offline. Tidak jarang remaja memutuskan untuk bertemu
muka dengan seseorang yang baru dikenalnya melalui Internet, tentu saja tanpa
pengawasan orang tua.

Untuk itu perlu ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa siapapun yang mereka
kenal di Internet belumlah tentu seperti apa yang mereka bayangkan dan bisa jauh
berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terkadang sulit untuk memberikan
pemahaman kepada remaja, tidak jarang mereka memahami bahwa mereka pun sejatinya
membutuhkan perlindungan terhadap pihak-pihak yang bermaksud mengeksploitasi
mereka. Remaja haruslah diberikan pemahaman bahwa kontrol berada di tangan mereka
dengan cara tetap waspada terhadap keberadaan pihak yang dapat merugikan mereka.

Bahaya yang terbesar adalah jika seorang remaja putri bertemu dengan seseorang yang
baru saja dikenalnya melalui Internet. Jika remaja putri tersebut tetap memaksa ingin
bertemu, maka dia haruslah mengajak seorang sahabat atau teman dekatnya untuk
menemaninya.
Pertemuan tersebut haruslah di tempat publik yang terbuka dan banyak orang. Bagi orang
tua, berpikir dan bertindaklah dengan berkacamata pada masa remaja dulu. Tetapkan
harapan yang masuk akal dan jangan berlebihan apabila suatu ketika anak remajanya
melakukan sesuatu di Internet yang melanggar peraturan keluarga yang telah ditetapkan.
Ini bukan berarti orang tua tidak boleh menanggapi secara serius dan menegakkan
pengawasan serta disipilin, tetapi cobalah memandang sesuatu secara lebih luas lagi.

Jika seorang remaja menceritakan sesuatu kepada orang tua tentang hal-hal negatif yang
ditemuinya di Internet, respon orang tua janganlah mencabut hak anak remaja tersebut
dalam menggunakan Internet. Orang tua harus bertindak sportif dan bekerjasama dengan
anak remajanya untuk mencegah hal-hal yang negatif terulang lagi di kemudian hari.
Ingatlah, tidak lama lagi seorang anak remaja akan berangkat dewasa. Mereka tidak
sekedar harus tahu tentang bagaimana cara bersikap yang baik, tetapi juga harus tahu
bagaimana cara membuat pertimbangkan mana yang baik dan yang tidak, baik online
maupun offline. Hal tersebut akan lebih bermanfaat dan sesuai bagi kehidupan mereka di
masa depan.

Sumbers www.ictwatch.com [Tim Internet Sehat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kirimkan pesan-pesan Anda baik berupa saran, kritik ataupun pertanyaan

Mengenai Saya

Foto saya
Siapakah saya ini? Apa yang telah saya lakukan? Saya telah mengumpulkan dan memanfaatkan segala sesuatu yang telah saya dengar dan saya alami.