Hari Perdamaian Dunia

Bagikan
Pesan Perdamaian Dunia
“SAVE OUR EARTH FOR PEACE”

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada tanggal 1 Januari di berbagai belahan penjuru dunia diperingati Hari Perdamaian Sedunia yang diyakini sebagai hari bersejarah bagi keberlangsungan umat manusia dalam menghargai kehidupan alam semesta.
Tahun baru merupakan awal tahun yang akan mengawali perjalanan hidup manusia untuk hari-hari selanjutnya. Pada awalnya, peringatan hari perdamaian bertujuan untuk mengajak manusia menyempatkan diri untuk beristirahat dari berbagai aktifitas. Salah satu tujuannya adalah mengajak individu untuk berpikir ulang tentang perjalanan hidup yang telah dilakukan selama setahun. Dan menginjak tahun baru, membuka kembali pola pikir baru dan merefleksikan perjalanan yang akan di lakukan.

Inilah yang melatarbelakangi kampanye perdamaian dunia. Pada 1 Januari 2000, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendorong masyarakat internasional untuk memperingati sebagai Hari Perdamaian Dunia dan sebagai permulaan dari Dekade Internasional untuk Perdamaian dan Anti Kekerasan untuk Anak-anak Sedunia. Sebanyak 1000 organisasi dari sekitar 140 negara berpartisipasi dalam peluncuran Hari Perdamaian Dunia ini. Pada November 2001, PBB mengundang negara-negara dunia untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia pada setiap 1 Januari.

Di Indonesia, situasi diskriminasi dan pelanggaran HAM mewarnai dan membawa dampak pada situasi perdamaian global. Kasus-kasus pelanggaran terhadap hak asasi manusia seperti kekerasan dan perdagangan perempuan dan anak, kekerasan dengan mengatasnamakan agama, pelanggaran HAM berat, kerap terjadi tanpa diiringi proses penegakan hukum yang berpihak kepada korban. Selain itu, situasi pemiskinan, pengrusakan lingkungan dan lemahnya pelayanan publik, berjalan beriringan dengan laju pembangunan ekonomi di Indonesia.

Seiring dengan muncul berbagai persoalan-persoalan di belahan bumi ini di antaranya perang, bencana alam akibat dari eksplotasi dan eksplorasi terhadap alam secara berlebihan, kelaparan, uji coba nuklir, pelanggaran HAM merupakan segudang persoalan yang sampai saat ini terjadi yang dilakukan oleh kepentingan kelompok golongan maupun negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang.

Tentunya yang terjadi di dunia juga dialami oleh Negara Indonesia, berbagai kasus-kasus pelanggaran terhadap pemenuhan hak-hak rakyat dalam hal pendidikan, ekonomi, kesehatan, akses terhadapsumber-sumber alam, perlindungan terhadap buruh, kebebasan berorganisasi, kebebasan beragama, pemiskinan struktural yang diciptakan oleh negara, eksploitasi dan eksplorasi terhadap sumber daya alam yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dilindungi oleh negara mengakibatkan terjadinya bencana alam di mana-mana, sementara itu tidak ada penanganan terhadap korban bencana alam, dan konflik di berbagai daerah masih terjadi sampai saat ini. Hal ini semakin diperparah dengan respon kebijakan pemerintah yang masih memihak kepada pihak-pihak tertentu.

Berbagai persoalan di atas sampai saat ini tidak ada penyelesaian konkrit dari para penyelenggara negara, bahkan negara melakukan pembiaran terhadap permasalahan tersebut.

Oleh karena itu, di hari perdamaian dunia ini kami dari berbagai lembaga yang tergabung dalam KOALISI PERDAMAIAN INDONESIA menyatakan sikap:

1. Hentikan kekerasan di antara sesama manusia, bangsa dan kekerasan terhadap lingkungan.
2. Tegakkan Hak Asasi Manusia sebagai hak dasar yang harus dipenuhi dan dijamin oleh negara termasuk hak perempuan dan anak.
3. Berikan sanksi hukum bagi pelanggar HAM
4. Berikan perlindungan hukum terhadap korban kekerasan dan pelanggaran HAM
5. Menuntut penuntasan/penyelesaian terhadap berbagai pelanggaran HAM.
6. Menolak segala bentuk tindak kekerasan dan kebijakan yang tidak berpihak rakyat.
7. Menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab dan bersikap proaktif dalam menangani bencana.

Atas dasar kesadaran terhadap pentingnya beberapa pernyataan sikap di atas, KOALISI PERDAMAIAN INDONESIA mengajak semua elemen masyarakat untuk SADAR DAN KRITIS TERHADAP HAK ASASI MANUSIA, MENGHINDARI DAN MENGHENTIKAN SEGALA BENTUK KEKERASAN DAN BERPERILAKU RAMAH TERHADAP LINGKUNGAN SEBAGAI PERWUJUDAN KESADARAN AKAN HAK ASASI MANUSIA DAN PENOLAKAN TERHADAP SEGALA BENTUK KEKERASAN ATAS NAMA PERDAMAIAN.